Selasa, 08 Januari 2013

Standarisai Gambar dan Audio



 Standarisasi gambar
-          Gambar focus
-          Komposisi gambar bagus
-          Pencahayaan bagus ( tidak terlalu terang atau gelap)
-          Gambar tidak goyang (tingkat goyangan tidak lebih 50%)
-          Suara atmosfir harus terekam bagus
-          Pergerakan kamera bagus ( tidak terlalu cepat atau lambat)
-          Editing bagus
-          Video bitrate 25 fps,
Visual element
-          Apa saja yang dilihat dimata/kamera
-          Costum, wajah, tangan, menjadi unsur gambar

Standarisasi Audio
-          Suara utama dapat didengar dengan jelas
-          Tidak ada noise
-          Level audio di 0 dB atau level garis orange pada level meter audio
-          Frekuensi audio di 48000 Hz
-          16 bits
-          Stereo audio
-          Bebas suara yang bocor
-          Tidak peak /feedback / storing
-          
Continue reading Standarisai Gambar dan Audio

Jurus-jurus Jitu Negosiasi Bisnis


 

negosiasi_bisnisSebagian besar permasalahan bisnis di lapangan ternyata disebabkan oleh kurangnya pemahaman para pelaku bisnis akan arti penting negosiasi dan cara melakukannya dengan benar. Padahal, negosiasi kadang lebih menentukan ketimbang perjanjian hitam di atas putih, terutama di awal-awal memulai kerja sama. Bahkan tidak jarang pula negosiasi dilakukan tanpa persiapan. Akibatnya, ketika dilakukan, negosiasi hanya menjadi sia-sia dan kita jadi rugi waktu dan tenaga. Padahal, kerugian itu bisa dihindari apabila pelaku bisnis memposisikan negosiasi sebagai elemen krusial dalam menjalankan kerjasama bisnis.

Kemampuan bernegosiasi harus rajin-rajin diasah. Sebelum merumuskannya dalam bentuk klausul, Anda harus melakukan negosiasi yang berhasil, karena negosiasi yang berhasil merupakan ruh dari penyusunan kontrak.

Inti negosiasi adalah persiapan. Pandanglah negosiasi sebagai proses seni dan bersikaplah teliti. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam bernegosiasi, antara lain sebagai berikut.

1. Buatlah target capaian dari negosiasi yang akan Anda lakukan
Tentukan syarat minimum yang harus Anda peroleh, serta syarat maksimum yang akan Anda tawarkan. Pikirkan dan siapkan berbagai jalan alternatif solusi yang hendak Anda tawarkan, jangan hanya menyiapkan satu cara. Jika dalam negosiasi pertama itu tidak tercapai kata sepakat, lakukan cara ke dua.

2. Lakukan riset yang komprehensif
Pelajari dan ketahui keinginan pihak yang Anda ajak bernegosiasi. Pelajari juga kelemahan dan kekuatannya. Ketahui hingga ke bagian terselubung. Dalam riset tersebut, sebaiknya Anda bekerja sendiri dan tidak perlu meminta bantuan orang lain. Temui kebenarannya, dan jangan terpancing pada keterangan orang lain atau kesimpulan sesaat saja. Dapatkan bukti, dokumentasi, dan angka yang utuh. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya, yaitu latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar, atau restoran.

3. Bicarakan topik hanya sebatas masalah yang dinegosiasikan
Pisahkan ego dan kehidupan pribadi Anda. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Perusahaan besar biasanya mempunyai tim khusus negosiasi. Mereka menyadari arti pentingnya negosiasi, sehingga mereka menempatkan orang-orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan penting ini. Dalam satu tim biasanya terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berbeda-beda. Pemisahan tim negosiasi dari divisi lain dimaksudkan agar tidak terjadi konflik pribadi selama proses negosiasi.

4. Pikirkan tujuan utama negosiasi
Ingatlah hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi. Negosiasi bukanlah urusan menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. Jagalah emosi Anda, dan tetaplah berkepala dingin. Jangan terpancing emosi, ego, atau dorongan ingin menang sendiri.

5. Dalam bernegosiasi, tetaplah bersikap seadil mungkin
Anda perlu memikirkan keuntungan dan kebaikannya bagi semua pihak. Jangan menciptakan hal-hal yang berkemungkinan akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat ataupun permusuhan.

6. Berikan alternatif win-win solution pada lawan
Bersikaplah fleksibel terhadap berbagai kemungkinan. Sikap fleksibel ini akan membantu Anda untuk keluar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi dapat menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi semua pihak.

7. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele
Hindari faktor-faktor yang melelahkan pihak lawan dan juga diri Anda sendiri. Proses negosiasi tidak perlu berlama-lama. Selain itu tempat negosiasi juga harus kondusif, mudah dijangkau, dan diusahakan tenang, sepi, dan tidak banyak gangguan dari luar.

source : ciputraenterpreneurship.com
Continue reading Jurus-jurus Jitu Negosiasi Bisnis

SEDIKIT TIPS PENGAMBILAN GAMBAR VIDEO





1. RTFM
       Seorang nelayan yang baik mengetahui dengan benar bagaimana cara menggunakan jalanya untuk menangkap ikan, dan seorang kameramen yang baik mengetahui dengan baik kameranya agar bisa menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Maka anda bisa pelajari bagian kecepatan shutter atau shutter speed, kemudian coba untuk mengambil gambar didalam ruangan dan diluar ruangan, coba pelajari menu-menu yang ada dalam kamera anda. Sebagai langkah awal anda bisa membaca buku manualnya sebanyak 2 kali agar anda lebih mudah untuk memahaminya.

2. Persiapan
       Ketika suatu saat anda akan bepergian dengan membawa serta kamera video anda, maka yang perlu anda persiapkan adalah sebagai berikut :
  • setidaknya 1 baterai cadangan
  • Minimal 2 kaset video
  • bersihkan lensa kamera
  • sebuah tripot kamera
  • charger baterai
  • kabel Audio, Power, (Jika Diperlukan)
  • Pelindung kabel, bisa lakban atau sejenisnya untuk melindungi kabel anda dari injakan manusia atau barang
  • Lampu oncam, filter lensa, mikrofon, dan asesoris lain yang anda miliki
3. Gunakan Tripod
         Pada kebanyakan video buatan sendiri akan terlihat goyang gambarnya, dan itu sangat tidak enak untuk dilihat. Dan untuk mengatasi itu, maka anda membutuhkan sebuah tripod yang akan menyangga kamera anda tetap tidak bergoyang. Dan dengan itu pula anda dapat melakukan panning maupun zoom dengan lebih halus.
Dan jika anda tidak memiliki tripod, maka usahakan agar anda berada pada dinding. Sehingga anda dapat menyandarkan bagian punggung anda pada dinding untuk mengurangi goncangan kamera.

4.  Pencahayaan
        Untuk mendapatkan gambar yang baik, seorang kameramen yang baik akan selalu mengutamakan cahaya, cahaya, dan cahaya. Karena kebanyakan kamera video didesain dengan pencahayaan yang masih kurang. Sehingga kita perlu untuk memiliki sistem pencahayaan sendiri untuk membantu kamera yang sudah kita punya. Seperti Oncam dan lainnya. Jika kondisi pencahayaan kurang, hindari penggunaan autofocus. Untuk menghasilkan video yang baik usahakan pengambilan gambar pada pagi hari atau sore hari.

5. Audio
        Kalau pencahayaan adalah unsur terpenting dalam video shooting, maka audio adalah selanjutnya. Dan penting untuk diketahui bahwa suatu hal yang sulit untuk menghasilkan audio yang baik dalam proses shooting video. Mikrofon yang sudah dibandel dengan kamera merupakan mikrofon dengan kualitas paling dasar, sehingga tidak akan dapat menghasilkan kualitas suara yang baik. Sehingga anda mungkin perlu untuk menggunakan perangkat audio tambahan yang lebih baik.

6. Posisikan Pengambilan gambar anda dengan baik
        Seorang fotografer yang baik, maka dia akan mengambil gambar dalam beberapa posisi yang berbeda. Demikian pun anda sebagai seorang kameramen juga harus melakukan hal yang sama dengan mengambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi. Dan jangan pernah gunakan efek-efek video yang ada pada kamera anda sewaktu mengambil gambar. Gunakan efek pada saat proses editing video.

7. Digital ZOOM
       Sejauh apapun jarak anda dengan obyek yang akan anda ambil gambarnya, jangan pernah untuk menggunakan digital ZOOM. Karena hasilnya pasti video anda akan pecah, bahkan sebelum diedit. Penggunaan digital ZOOM adalah kesalahan yang sangat besar dalam dunia video shooting.

8. Roll Shoot
        Roll shoot adalah anda mengambil gambar seolah-olah anda memiliki pedoman alur seperti dalam story board. Sehingga gambar yang anda hasilkan akan lebih bervariatif dan terstruktur sesuai dengan urutan yang benar. Sehingga hasil mixing akhir dari video anda akan terlihat seperti sebuah cerita, bukan sekedar gambar bergerak saja.

source 3.bp.blogspot.com 


Continue reading SEDIKIT TIPS PENGAMBILAN GAMBAR VIDEO

Membangun Budaya Kerja yang Unggul

 

corporate-culturePersaingan di era globalisasi menuntut adanya budaya kerja yang bersifat lebih unggul dibanding yang telah berlangsung selama ini. Namun, membangun budaya kerja unggulan ini bukanlah perkara mudah. Budaya kerja lama yang sudah mengakar dalam sebuah perusahaan tak bisa mendadak begitu saja diganti karena akan menimbulkan sekelumit permasalahan lain. Lalu bagaimana sebaiknya membangun budaya kerja unggul ini?

Pertama, budaya perusahaan tidak bisa diganti, juga tidak mungkin dibentuk secara tiba-tiba tanpa menimbulkan gejolak yang besar di semua lapisan organisasi. Karena itu, upaya untuk menggeser budaya lama (shifting culture) lebih baik dilakukan dengan memperkenalkan budaya kerja yang baru secara bertahap sampai mencapai suatu critical mass tertentu, dalam arti diterima oleh mayoritas anggota organisasi.

Kedua, manajemen puncak bertanggung jawab penuh atas tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai yang membentuk budaya perusahaan. Karenanya tidak akan ada pergeseran budaya perusahaan jika manajemen puncak tidak menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam proses semacam ini.

Ketiga, cara terbaik untuk mengajarkan nilai-nilai budaya adalah dengan menjadi role model (contoh panutan) sebab nilai-nilai budaya tidak bisa diajarkan dengan kata-kata semata. Pimpinan harus memberikan contoh dan bertindak secara konsisten dalam praktik kerja sehari-hari. Dan perlu diingat, mengajarkan nilai-nilai tidak bisa didelegasikan kepada orang lain.

Keempat, untuk membangun budaya perusahaan yang unggul, proses perekrutan mesti mendapatkan perhatian serius dari manajemen puncak. Seleksi yang ketat tidak saja menyangkut soal indeks prestasi kumulatik (IPK) dan kompetensi teknis calon karyawan, tetapi juga kecocokan sikap dan perilaku calon karyawan dengan budaya perusahaan.

Kelima, ketika perusahaan mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan transformasi organisasi diperlukan maka visioning process akan membantu perusahaan untuk mengenali nilai-nilai inti yang menjadi watak dan cira khas organisasi.

Keenam, budaya perusahaan yang kuat dapat menjadi keunggulan kompepetitif yang sulit ditandingi oleh pesaing karena berakar pada nilai-nilai yang unik dalam tubuh organisasi itu sendiri.

(*/dari buku berjudul Sustainable Growth karya Andrias Harefa)
Continue reading Membangun Budaya Kerja yang Unggul